
Tips menghindari penipuan saat traveling
Tips menghindari penipuan saat traveling – Traveling seharusnya jadi pengalaman seru dan menyenangkan. Tapi sayangnya, di balik keindahan tempat wisata, ada saja oknum yang mencoba memanfaatkan kelengahan wisatawan. Mulai dari taktik kecil seperti harga yang dinaikkan, hingga penipuan serius yang bisa bikin liburan kamu berantakan. Supaya tetap aman, yuk simak tips menghindari penipuan saat traveling berikut ini!
Tips menghindari penipuan saat traveling

🧠 1. Lakukan Riset Sebelum Berangkat
Pengetahuan adalah perlindungan pertama. Cari tahu:
-
Modus penipuan umum di kota/negara tujuan
-
Rekomendasi transportasi dan harga wajar
-
Lokasi rawan penipuan atau tindak kriminal
Gunakan forum seperti TripAdvisor, Reddit r/travel, blog perjalanan, dan media sosial untuk update terbaru.
💰 2. Waspadai Tukang Tukar Uang Abal-abal
Jangan tergiur nilai tukar tinggi di tempat penukaran yang tidak resmi. Banyak wisatawan yang tertipu uang palsu atau “diberi kurang” tanpa sadar.
Tips:
-
Tukar uang di bank atau money changer resmi
-
Hitung ulang uang di depan petugas
-
Hindari penukaran uang di tempat sepi atau tanpa papan nama
🚖 3. Hati-Hati dengan Supir Taksi Nakal
Modus umum:
-
Taksi tanpa argo atau argo dimodifikasi
-
Rute diputar-putar agar biaya mahal
-
Supir bekerjasama dengan “teman” di tempat wisata atau toko
Solusi:
-
Gunakan taksi resmi dengan aplikasi seperti Grab, Gojek, atau Uber
-
Minta supir aktifkan argo
-
Tanyakan estimasi biaya sebelum naik
💳 4. Jangan Sembarangan Pakai Kartu Kredit
Penipuan digital bisa terjadi di tempat wisata yang kelihatannya aman:
-
Skimming di ATM
-
Mesin EDC palsu
-
Transaksi digandakan
Tips aman:
-
Gunakan kartu di tempat terpercaya
-
Aktifkan notifikasi transaksi di HP
-
Bawa uang tunai secukupnya untuk pengeluaran harian
📸 5. Jangan Mudah Percaya dengan “Foto Bareng Bayar”
Beberapa wisata populer punya “aktor dadakan” yang mengajak foto bareng (misalnya burung di tangan atau kostum badut), lalu minta bayaran mahal setelah foto selesai.
Cara hindari:
-
Tanyakan dulu apakah gratis atau berbayar
-
Tolak dengan sopan jika tidak tertarik
🧳 6. Jangan Lepas Pandangan dari Barang Bawaan
Modus klasik:
-
Copet di keramaian (pasar, transportasi umum, festival)
-
Pura-pura bantu angkat koper lalu minta bayaran
-
Tukang foto dadakan lalu kabur bawa HP
Tips:
-
Gunakan tas anti-maling dengan ritsleting aman
-
Jangan taruh barang penting di saku belakang
-
Selalu waspada, bahkan saat asyik foto-foto
🏨 7. Booking Penginapan dari Platform Resmi
Hati-hati dengan penginapan palsu:
-
Situs bodong yang meniru Booking.com, Airbnb, dll.
-
Penawaran terlalu murah untuk hotel berbintang
-
Pemilik fiktif atau tidak merespons setelah bayar
Langkah aman:
-
Booking melalui platform resmi seperti Agoda, Traveloka, atau Airbnb
-
Periksa review dan rating sebelum bayar
-
Jangan transfer langsung ke rekening pribadi jika bukan lewat aplikasi resmi
📲 8. Aktifkan GPS dan Bagikan Lokasi
Untuk perjalanan solo atau keluarga, keamanan bisa ditingkatkan dengan teknologi. Aktifkan fitur real-time location sharing ke orang terdekat agar mereka tahu posisi kamu jika terjadi hal tak diinginkan.
Tools berguna:
-
Google Maps (share location)
-
Life360
-
WhatsApp live location
🗣️ 9. Jangan Gampang Terima Bantuan Orang Asing
Beberapa pelaku penipuan menyamar sebagai “penolong”, padahal ujungnya minta uang atau malah mencuri:
-
Tiba-tiba menuntun ke toko tertentu
-
Bilang kamu terkena denda atau aturan
-
Mengaku polisi tapi tak pakai identitas
Tips:
-
Tolak bantuan dengan sopan jika tidak perlu
-
Tanyakan ke petugas resmi atau ke tempat publik (seperti hotel atau polisi wisata)
📷 10. Jangan Pamer Uang dan Gadget
Menunjukkan barang mahal di tempat umum bisa menarik perhatian pencopet atau penipu. Saat jalan-jalan, simpan gadget, kamera, dan dompet dengan baik.
Tips:
-
Gunakan pouch dalam baju
-
Jangan buka dompet terlalu sering
-
Pisahkan uang tunai dalam beberapa tempat
🛡️ Bonus: Ciri-Ciri Penipuan Umum Saat Traveling
Modus | Ciri-Ciri | Cara Menghindari |
---|---|---|
Toko “komisi” | Supir atau guide mengarahkan ke toko tertentu | Belanja di tempat netral, bukan rekomendasi yang mencurigakan |
Wisata palsu | Diiming-imingi paket wisata murah lalu hilang | Booking lewat agen terpercaya |
Survey atau hadiah | Tiba-tiba ditawari ikut survei & hadiah | Abaikan jika tidak jelas asal usulnya |
Polisi gadungan | Mengaku petugas, minta cek paspor dan uang | Minta identitas resmi atau ke kantor polisi langsung |
🎯 Penutup
Penipuan bisa terjadi di mana saja, tapi bukan berarti kamu harus paranoid saat traveling. Dengan bekal informasi, sikap waspada, dan teknologi pendukung, kamu bisa menikmati perjalanan dengan lebih tenang. Ingat, traveling itu soal pengalaman seru, bukan pengalaman tertipu.

